Senin, 05 September 2011

"Gara-gara Brem"

....jakarta, january 2010, Nurhalimah tussa'diah
Awal perkenalan yang tak pernah disangka. Profesinya membuat aku mendekatkan diri. Di kesehatan. Mungkin itu keinginan mama, yang padahal aku gak pernah suka dengan formalitas2. Mendekatkan diri. Berharap di hari tua mama, ada yang merawat.
"Gara2 Brem".
....sumatera, february 2010
Awal aku bertatap muka... Kampung bunga land.
Dengan membawa brem. Aku berjanji untuk membawanya. Dan sa'at itu perkenalanku tidak ada yang istimewa. Yang aku orangnya cuek. Seperti badai yang memporak porandakan kampung. Berlalu begitu saja.
Tapi badai itu berubah menjadi angin petenang hati. Membawa kesegaran, membawa kenyamanan.
Aku harus jatuh cinta, untuk kesekian kali dan untuk yang terakhir kali. Mungkin...
Hariku mulai berwarna. Sedikit-sedikit, aku melupakan masa lalu. Dia memang sosok yang indah.
Sosok yang membuat aku menurut. Yang hampir tak pernah aku menurut sama orang. Walaupun apa maunya itu terasa berat untuk menjalaninya. Dan agak possesif. Walaupun disetiap detik waktu yang ku lewati merupakan beban. Aku tetap mempertahankannya. Banyak liku yang ku lewati.
Awalnya karena permintaan mama malah timbulnya cinta.
Tapi sayang, disetiap detik waktu yang lama ku lewati, dan tidak tau asalnya darimana, yang awalnya keluarga adem2 saja, mulai mencampuri pribadi ku. Dan mulai tidk suka aku harus berpasangan ma dia. Tanpa memberi penjelasan.
Setelah itu, detik waktu itu.
Kadang berseri, kadang hujan disertai petir.
Semua perasaan aku jaga, perasaan dia, perasaan keluarga. Aku tidak pernah memikirkan perasaan ku. Aku tidak pernah memikirkan diri ku. Banyak yang harus dijaga.
Sampai dia mulai bosan denganku.
Yang tidak pernah memberi kepastian,
Yang tidak pernah memberi keputusan.
Dan seseorang melamarnya, mengiyakan seseorang itu.
Aku berdiam, tak berbuat. Dan tak ada reaksi. Hanya pasrah, mungkin sudah jalannya.
Salahku,...
Semua salahku..
Aku tidak mengejarnya...
Tidak mempertahankannya...
Semua yang ku lakukan.....
Karena aku terlalu sayang sama kamu. Sampai aku tidak memperdulikan diriku. Tidak memperdulikan kebahagiaanku.
Hanya memikirkan kebahagiaan mu.
Jangan pernah menangis...
Cukup aku yang pernah mengeluarkan air mata untuk kamu.
Kalaupun kita nyatu, kalau sodara2 ku tidak menerima kamu, kamu akan tersiksa bathin. Dan aku gak akan tega melihat kamu. Kamu terlalu bersih untuk merasakan apa yang ku rasakan. Biar ku pendam rasa ini. Biar ku tanggung derita ini.
Kebahagiaanmu---Kebahagiaanku.
Biarkan aku berkorban untuk kamu "beibh".
Biarkan aku menahan air mata ini.
Biarkan,.... Masa lalu ini terkubur bersama ingatanku.
Semoga kita bertemu di alam yang lain "beibhku". Mizz u "beibh"...
....Sumatera, 5092011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar